Perikarditis merupakan jenis penyakit jantung, yang terjadi karena peradangan perikardium. Gejala perikarditis dapat berupa nyeri dada, sesak napas, kelelahan, jantung berdebar, demam hingga pembengkakan di area perut dan kaki.
Sederet gejala tersebut terjadi karena perikardium atau selaput yang menutupi permukaan luar jantung membengkak.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa, seperti gagal jantung hingga kematian.
Penting untuk mengetahui tanda dan gejala perikarditis dengan lebih detail. Berikut ini penjelasannya:
1. Nyeri Dada
Nyeri dada adalah gejala perikarditis yang paling umum. Keluhan ini ini terjadi karena jantung bergesekan dengan perikardium yang meradang.
Nyeri dada akibat perikarditis umumnya terasa seperti ditusuk benda tajam atau dihimpit benda berat. Rasa nyeri menghinggapi sisi kiri dada dan dapat menjalar hingga belakang tulang dada. Bahkan, bahu dan leher kiri juga dapat mengalami nyeri akibat perikarditis.
Rasa nyeri sering kali memburuk ketika penderita perikarditis berbaring, batuk, menelan, maupun menarik napas dalam-dalam.
Nyeri dada dapat berkurang jika pengidap perikarditis membungkuk, duduk, maupun bersandar dalam posisi tegak.
Artikel Lainnya: 6 Kebiasaan Orang Muda yang Picu Penyakit Jantung
2. Sesak Napas dan Lelah
Disampaikan dr. Dyah Novita Anggraini, perikarditis juga dapat memicu gejala sesak napas dan kelelahan.
“Hal tersebut karena ada pembengkakan di selaput jantungnya,” jelas dr. Dyah Novita.
Pembengkakan selaput jantung membuat fungsi organ dalam memompa darah ke seluruh tubuh terganggu. Padahal, darah membawa nutrisi dan oksigen yang diperlukan jaringan tubuh lainnya.
Karena kekurangan pasokan oksigen, tubuh menjadi mudah lelah. Tidak hanya itu, perikarditis juga dapat menyebabkan penumpukan cairan di alveoli paru—kantung tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida.
Hal tersebut menyebabkan penderita perikarditis mengalami gejala sesak napas. Gejala ini semakin terasa ketika pengidap perikarditis berbaring.
3. Jantung Berdebar Kencang
Perikarditis juga menyebabkan penderitanya mengalami gejala jantung berdebar kencang. Hal ini terjadi karena peradangan perikardium mengganggu aktivitas jantung dalam memompa darah. Akibatnya, jantung bereaksi dengan berdetak lebih cepat.
Artikel Lainnya: Sering Keringat Dingin, Benarkah Gejala Penyakit Jantung?
4. Demam Ringan
Infeksi merupakan salah satu penyebab meradangnya perikardium. Ketika infeksi terjadi, sistem imun bereaksi dan menyebabkan demam.
Meski begitu, penderita perikarditis umumnya hanya mengalami demam ringan.
5. Pembengkakan di Perut dan Kaki
Gejala perikarditis berikutnya, yaitu pembengkakan di perut maupun area kaki, seperti tungkai maupun pergelangan kaki.
Gejala ini biasanya disebabkan oleh perikarditis konstriktif, yakni peradangan perikardium yang berlangsung dalam waktu lama. Seiring waktu, perikardium yang meradang menimbulkan jaringan parut.
Akibatnya, perikardium menjadi kaku, keras, menebal, dan sulit mengembang dengan normal. Kondisi ini menghambat gerak dan kerja jantung.
Fungsi jantung yang terganggu, menyebabkan darah yang dialirkan menuju jantung malah berbalik arah. Darah kemudian kembali ke paru-paru, perut, dan kaki, sehingga menyebabkan terjadinya pembengkakan.
Itu dia sederet gejala perikarditis yang perlu Anda waspadai. Jika Anda mengalami satu di antaranya, segera berkonsultasi dengan dokter guna memperoleh penanganan lanjutan.
Jika ingin bertanya lebih lanjut seputar penyakit jantung, Anda bisa berkonsultasi secara online melalui LiveChat 24 jam atau aplikasi Klikdokter.
(NB/JKT)
Referensi:
Cleveland Clinic. Diakses 2021. Pericarditis.
Mayo Clinic. Diakses 2021. Pericarditis.